1. Struktur utama system tenaga listrik dapat dijelaskan dengan diagram ini
a. Unit
pembangkitan : merupakan unit yang berfungsi untuk membangkitkan atau
menghasilkan energi listrik. Unit pembangkit seperti PLTA, PLTU, PLTGU, dan
lain sebagaainya pada single line diagram diatas yang disimbolkan oleh G. Dan
juga terdapat trafo step-up untuk menaikan tegangan yang dibangkitkaan untuk di
transmisiikan ke unit transmisi, level tegangan di pembangkit biasanya 6,3KV
dan dinaikan ke 75KV, 150KV, 275KV, dan 500KV.
b. Unit
transmisi : merupakan unit yang menyalurakan energi listrik dari pembangkit ke
gardu induk distribusi. level tegangan di pembangkit biasanya 75KV, 150KV,
275KV, dan 500KV
c. Gardu
Induk : merupakan unit yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari transmisi
dan menyalurkan kedistribusi atau bisa dipakai langsung untuk konsumen besar,
contohnya di Sumatera barat adalah PT. Semen Padang. level tegangan di
pembangkit biasanya 75KV, 150KV, 275KV, dan 500KV diturunkan ke 20KV dan 6,3KV
d. Unit
distribusi : merupakan unit yang berhubungan langsung dengan pelanggan seperti
pelanggan rumah tangga, bisnis dan lain sebagainya level tegangannya di 20KV
dan diturunkan ke 380V L-L atau 220 L-N
1. Jelaskan
sasaran operasi sistem tenaga listrik
Ada tiga sasaran operasi system tenaga
adalah :
a. Ekonomi
: optimasi biaya pengoperasian system agar minimum tanpa melanggar batasan mutu
dan keamanan
b. Mutu
: kemampuan system untuk menjaga agar semua batasan operasi terpenuhi.
c. Sekuritas
: kemampuan system untuk menghadapi kejadian yang tidak direncanakan tanpa
mengakibatkan pemadaman
2. Jelaskan
mengapa dalam operasi system tenga listrik pembangkitan harus selalu dibuat
sama dengan kebutuhan daya beban
Supaya operasi system tenaga listrik
memiliki frekuensi yang stabil yaitu di 50Hz (standar Indonesia). Saat
pembangkit lebih kecil dari kebutuhan daya beban maka frekuensi akan turun dan
harus ada beban yang di matikan, dan jika pembangkit melebihi kebutuhan beban
maka frekuensi system akan lebih maka harus ada pembangkit yang dikurangi.
3. Jika
daya pembangkitan lebih rendah dari pada kebutuhan beban apa yang akan terjadi
dan bagaimana solusinya?
Jika daya pembangkitan lebih rendah dari
pada kebutuhan beban maka frekuensi system akan turun, yang harus dilakukan
adalah :
a. Mengaktifkan
pembangkit cadangan spinning reserve : sisa kapasitas generator yang belum
terpakai dari generator-generator yang sedang beroperasi.
b. Mengaktifkan
replacement reserve : pembangkit yang dinyalakan saat dibutuhkan secara
tiba-tiba umumnya PLTG dan diesel yang waktu pembangkitannya cepat.
c. Jika
kedua solusi diatas masih belum terpenuhi maka harus dilakukan pemadaman, baik
itu manual load shedding atau otomatis
load shedding.
4. Apakah
kegunaan analisa aliran daya?
Untuk
mengetahui besarnya daya dalam sistem tenaga listrik apakah
masih memenuhi batas-batas yang telah ditentukan, serta untuk mengetahui besar
Losses yang ada, dan untuk memperoleh kondisi mula pada perencanaan sistem yang
baru
5. Siapakah
yang merencanakan dan memantau jalannya operasi system tenaga?
Yang merencanakan dan memantau jalannya operasi system tenaga adalah perusahan yang berwenang di Indonesia adalah PT PLN (Persero) dan tepatnya unit pelayanan beban (UPB).
NB : Source : Tugas Perkuliahan Perencanaan System Tenaga
thank infonya bro
ReplyDelete