Tuesday, July 6, 2021

DC-DC Converter Non-Isolated

 Ada beberapa jenis DC-DC Converter Non-Isolated, yang tiap jenisnya memiliki fungsi yang berbeda-beda

1. Buck Regulator (Converter)

     Buck converter tegangan rata-rata output lebih kecil dari tegangan input. Buck Converter menggunakan BJT seperti gambar berikut:


Transistor Q1 berfungsi sebagai switch controler dan diode Dm adalah switch tidak terkontrol, keduanya dioperasikan sebagai dua single-pole-single-trough (SPST) bidirectional swirches, yang dibagi dalam 2 mode operasi

Mode 1 dimulai saat transistor Q1 on saat t = 0. arus input yang meningkat mengalir melalui induktor L, capasitor , dan beban resistor R

Mode 2 dimulai saat transistor Q2 off t = t1, dioda Dm bekerja karena energi yang tersimpan pada induktor, arus induktor mengalir melewati L, C, beban, dan dioda Dm. arus induktor menurun sampai transistor Q1 on

2. Boost Regulator (converter)

   Boost converter tegangan output lebih besar dari pada tegangan input. Boost converter menggunakan MOSFET, Transistor M1 sebagai switch yang dikontrol dan Dioda Dm adalah swtch yang tidak terkontrol, rangakain boost converter seperti gambar dibawah



Boost converter beroperasi dalam dua mode operasi

Mode 1 dimulai saat transistor M1 on t = 0, arus mengalir melalui inductor L dan transitor Q1

Mode 2 dimulai saat transistor M1 off t = t1. Arus akan mengalir melalui L melewati Dioda Dm dan ke C dan beban. Arus induktor turun sampai transistor M1 dihidupkan kembali pada siklus berikutnya. Energi yang disimpan dalam induktor L ditransfer ke beban

3. Buck Boot Regulator ( Converter)

    Buck-boost converter menyediakan output tegangan mungkin lebih kecil atau lebih besar dari tegangan input. Polaritas tegangan output berlawanan dengan tegangan input. Seperti gambar berikut


Operasinya dibagi dalam 2 Mode operasi

Mode 1, Transistor Q1 On dan diode Dm Reversed Biase. Arus input mengalir melewati induktor L, dan transistor Q1.

Mode 2, transistor Q1 off dan arus mengalir melalui induktor L akan ditransfer ke beban dan arus induktor menurun sampai Q1 di switch on kembali, dan begitu cycle seterusmya

Referensi : Muhammad H. Rashid; Power Electronics Device, Circuit, and Aplication; Fourth Edition

AC-DC Converter Rectifier 3 Phasa Terkontrol

 Prinsip kerja rectifier tiga phasa tidak terkontrol menggunakan diode sebagai penyearah gelombang AC, sedangkan pada rectifier tiga phasa diode digantikan dengan thyristor sebagai penyearah

Gambar diatas merupakan konverter gelombang penuh 3 fasa dengan beban resistif dan bentuk gelombang hasil penyearahan. Dalam rangkaian ini terdapat 2 grup/kelompok SCR, yaitu grup positif dan grup negatif. SCR T1,T2 dan T3 merupakan grup positif, sedangkan SCR T4,T5 dan T6 merupakan grup negatif. Grup SCR positif akan ON ketika tegangan sumber berpolaritas positif dan grup SCR negatif akan ON ketika tegangan sumber berpolaritas negatif. Proses pemicuan pada rangkaian ini dilakukan secara serempak masing-masing.

referensi : Muhammad H. Rashid; Power Electronics Device, Circuit, and Aplication; Fourth Edition

AC-DC Converter (Rectifier) 3 Phasa Tidak Terkontrol

 Prinsip kerja rectifier tiga phasa dengan menggunakan jembatan rectifier tiga phasa, dapat dilihat dari gambar rangkaian dibawah 


Dan bentuk gelombang input dan outpunya seperti gambar dibawah ini


Untuk gelombang positive pertama diode yang aktif adalah D5&6 yaitu di tegangan Vcb, selanjutnya diode D6&1 pada Vab, selanjutnya D1&2 di tegangan Vac, setelah D2&3 tegangan Vbc, setelah itu D3&4 untuk tegangan Vba , setelah D4&5 untuk tegangan Vca, dan begitu selanjutnya sampai waktu yang ditentukan

Referensi : Muhammad H. Rashid; Power Electronics Device, Circuit, and Aplication; Fourth Edition

Cara Mematikan Windows Update Windows 10

  Cara mematikan update Windows 10 bisa dilakukan dengan mudah. Pengguna bisa ikuti cara menonaktifkan beberapa pengaturan otomatis di lapto...