Pembangkit tersebar (DG) yaitu :
· DPCA (Distributed Power Coalition of America) : Distributed power generation adalah teknologi pembangkitan energi listrik berskala kecil yang menghasilkan daya listrik di suatu tempat yang lebih dekat dengan konsumen dibandingkan dengan pembangkit listrik pusat.
· Berdasarkan IEA Distributed Generation adalah pembangkit listrik yang melayani konsumen di tempat (on-site), atau untuk mendukung jaringan distribusi, dan terhubung ke jaringan pada level tegangan distribusi.
· CIGRE (International Conference on High Voltage Electric System): Distributed Generation sebagai semua unit pembangkit dengan kapasitas maksimal berkisar sampai 50 MW dan dipasangkan ke jaringan distribusi.
Perbedaan yang mendasar antara pembangkit terpusat dengan
tersebar adalah :
· Pembangkit terpusat kapasitas pembangkitnya besar yaitu >50MW, sedangkan DG dinominasi pembangkit-pembangkit dengan kapasita kecil yaitu < 50MW
· Lokasi pembangkit terpusat jauh dari pusat beban, sedangkan DG lokasi pembangkit dekat dengan pusat beban
· Pembangkit terpusat dihubungkan ke jaringan transmisi dan level tegangan tinggi dengan tegangan >50KV, sedangkan DG dihubungkan di jaringan distribusi dengan level tegangan menengah di tegangan <50KV.
prinsip operasi dari beberapa teknologi pembangkit energi terbarukan yang digunakan oleh DG untuk membangkitkan energi listrik
· Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Kecil (PLTMH atau
Microhidro): prinsip operasinya sama dengan PLTA akan tetapi untuk
bisa dikategorikan dalam DG kapasitas pembangkitannya kecil yaitu <10MW
· Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB)
: ada beberapa tipe wind turbin yang digunakan yaitu :
o
Fix
or variable speed operation
o
Direct
drive generator or use of a gear box
o
Stall
or picth regulation
· Offshore Wind Energy : Prinsipnya
hampir sama dengan PLTPB akan tetapi yang offshore wind energy lokasinya di
laut sehingga energi angina yang dimanfaatkan lebih besar dan tidak perlu tower
untuk wind turbine yang tinggi
· Solar Photovoltaic
Generation (PV) : teknologi ini
sudah banyak digunakan dan juga dapat dipasang di atas atap rumah (rooftop)
Yang menjadi pertimbangan dalam penggunaan teknologi
DG ini adalah
· Lokasi : apakah lokasi penempatan DG ini memiliki energi yang besar atau
cukup
· Biaya investasi untuk pembangunan DG ini
· Akses ke lokasi.
Perbedaan yang mendasar antara jaringan distribusi
konvensional dan jaringan
distribusi DG adalah:
·
jaringan distribusi konvensional terdiri dari banyak
trafo distribusi sedankan jaringan DG tidak
·
jika terjadi penambahan beban di jaringan distribusi maka
akan terjadi penambahan jaringan distribusi, sedangkan distribusi DG tidak
perlu penambahan jaringan ditribusi
Yang menjadi penekanan pada sistem proteksi jaringan
distribusi yang terintegrasi oleh DG adalah sistem islanding nya. Yaitu
bagaimana sistem proteksi DG untuk memproteksi DG itu sendiri ketika terjadi
gangguan di Grid, karena saat Grid terjadi gangguan maka DG akan terbebani
lebih sehingga akan megakibatkan DG terjadi kerusakan. Jadi DG harus bisa
meproteksi dari kejadian ini, saat Grid terjadi gangguan maka DG dapat
mengisolasi sistemnya dari Grid yang terganggu dengan cara mentripkan circuit
breaker yang ke grid yang tergangu, bisa dengan relay overcurrent directional,
dan juga dengan relay over atau under frekuensi, dan lain sebagainya.
Manfaat
pengintegrasi DG pada jaringan distribusi
·
Dapat mengurangi rugi-rugi daya disaluran Transmisi dan
distribusi karena sudah dekat dengan sumber beban
·
Dapat mengurangi drop tegangan.
·
Meningkatkan efiiensi saluran distribusi
·
Mengurangi biaya investasi atau penambahan gardu induk
·
Dapat mengurangi beban puncak.
Perbedaan yang mendasar antara pembangkit terpusat dengan
tersebar adalah :
· Pembangkit terpusat kapasitas pembangkitnya besar yaitu
>50MW, sedangkan DG dinominasi pembangkit-pembangkit dengan kapasita kecil
yaitu < 50MW
· Lokasi pembangkit terpusat jauh dari pusat beban,
sedangkan DG lokasi pembangkit dekat dengan pusat beban
· Pembangkit terpusat dihubungkan ke jaringan transmisi dan
level tegangan tinggi dengan tegangan >50KV, sedangkan DG dihubungkan di
jaringan distribusi dengan level tegangan menengah di tegangan <50KV.
Refferensi : Tugas Perkuliahan Energi Terbarukan dan Pembangkit Tersebar